Konvergensi Pencegahan Stunting (KP2S) di Kecamatan Simpur

Indonesia saat ini masih di hadapkan dengan berbagai permasalahan gizi terutama gizi kurang atau stunting dan gizi lebih atau obesitas. Ada beberapa upaya yang harus dilakukan oleh seorang ibu baik sebelum maupun setelah bayi lahir dalam mencegah stunting dan obesitas.Berdasarkan survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 menyebutkan prevalensi stunting sebesar 22,7%. Angka ini masih jauh dari prevalensi yang ditargetkan dalam RPJMN 2020-2024, yakni 14%.Menanggapi hal tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Hulu Sungai Selatan kembali melaksanakan Konvergensi Pencegahan Stunting (KP2S) di Kecamatan Simpur. Jum’at(15/07/2022)Ditemui usai acara, Bupati Hulu Sungai Selatan Drs. H. Achmad Fikry, M. AP mengungkapkan akan terus mengawal program stunting di Kab. HSS.”Ini kegiatan dinas kesehatan ya, keliling semua puskesmas seluruh kecamatan di Kab. HSS, untuk penguatan kader-kader kita, jadi saya menyerahkan paket untuk ibu hamil, dan anak-anak balita, yang statusnya stunting, kita berharap dengan kegiatan seperti ini menyadarkan warga kita pentingnya proses mengandung dan setelah melahirkan apalagi dibawah standar semua, sering saya katakan perilaku sebenarnya, perilaku hidup sehat,” ucap BupatiLebih lanjut beliau berharap dengan adanya kegiatan tersebut bisa menjadi langkah kongkrit untuk menekan pertumbuhan stunting di Kab. HSS.”Karena sebenarnya pengawalan itu sejak calon pengantin , makanya ini perlu pendekatan TP. PKK, Kader-kader kita, butuh waktu memang untuk menyadarkan, tapi ini harus dimulai dari sekarang , mudah-mudahan tersadar dan anak anak kita jadi generasi emas dan baik,” tuturnyaSementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kab. HSS dr. Siti Zainab menyampaikan tujuan dilaksanakan pertemuan ini adalah untuk penguatan lintas sektor terkait, penguatan antar TP. PKK Kecamatan, TP. PKK desa, kader pembangunan manusia di desa dan tim pendamping keluarga untuk penurunan pencegahan stunting di Kab. HSS.”Kami berharap dengan adanya acara ini paling tidak dari kader TP. PKK dari KPM dan dari tim pendamping itu sudah tau apa maksud dan tujuan kegiatan ini dan kami berharap kedepan angka stunting di Kab. HSS menurun dengan drastis karena dengan survey status gizi Indonesia (SSGI) di Kab. HSS angkanya lumayan masih tinggi 29%, dan kita berharap dengan komitmen nasional turun jadi 14%,” jelasnyaLebih lanjut beliau menjelaskan terkait langkah konkrit untuk mengatasi stunting di Kab. HSS yakni dengan beberapa indikator, yang harus diinterpensi SKPD terkait.”By name by address ya, dari sana kita lihat apa sih yang kurang, mungkin suatu desa di interpensi dari sanitasinya, dari air minumnya, tpi mungkin desa lainnya, dari gizinya, jadi tiap orang mungkin berbeda-beda, ada 20 indikator yang harus diinterpensi,” tutupnya

Mungkin gambar 9 orang, orang berdiri, kerudung dan dalam ruangan
Mungkin gambar 7 orang, orang berdiri dan kerudung
Mungkin gambar 4 orang, orang duduk dan orang berdiri

Related posts

Leave a Comment